Tuesday, December 29, 2009

Cara Malaikat Menghitung Pahala 1

Setiap berjalan menuju masjid, batin saya terlalu tergiang bunyi sabda Nabi, yang isinya kira-kira begini, "Barang siapa yang berjalan menuju masjid, maka setiap langkahnya akan dihitung pahala oleh Allah, menginjakkan kaki kanan ditambah pahala, mengangkat kaki kiri dihapus dosa". Saya pikir gimana malaikat menghitung pahala-pahala tersebut? Apakah malaikat menghitungnya pakek kalkulator seperti kita manusia, atau sudah memakai computer super canggih..atau malah tidak menggunakan alat sama sekali..pokoknya semua yang super di dunia ini digabung dan disuruh menghitung pahala setiap manusia, tapi bagaimana bisa? Ataukah memang malaikat itu diciptakan untuk tidak bisa dipikirkan dan dikira-kira manusia? Ah tahu apa saya dengan urusan malaiat, yang penting tugas saya hanya suruh percaya aja, toh selain malaikat masih banyak yang belum saya ketahui di dunia ini, jadi tidak aneh kayaknya kalau kita disuruh langsung percaya dengan dunia yang bukan dunia kita.Kembali lagi ke perjalanan menuju masjid, dari saking penasarannya dengan isi hadis ini, saya coba menghitung sendiri langkah demi langkah, satu..menginjakkan kaki kanan..dua..menginjakkan kaki kiri..eh salah..diulang lagi ya..satu.. menginjakkan kaki kanan..sebelum dua injakkan kaki kiri dulu..angkat kaki kanan..dua..injakkan kaki kanan lagi..baru angkat kaki kiri..nah inilah hitungan kedua..Ternyata hitungan langkah seperti sulit sekali.. bukan hanya sulit diotak..tapi juga sulit dipraktek..hampir saja saya terjatuh..gara-gara ketika mau menghitung ke angka dua..kaki kanan saya malah terangkat..padahal seharusnya yang diangkat kaki kiri..hah!..telaten sekali ternyata malaikat.. ah sudahlah gak usah mikirin tugas yang lain..lanjutkan saja tugasmu..bukankah kamu hanya disuruh berangkat ke masjid..buat apa kamu menghitung langkah mu yang bukan pekerjaanmu?..iya ya..ah dasar manusia..Setelah melangkah beberapa langkah selanjutnya..kok saya penasaran lagi..saya coba menghitung langkah satu-satu..setelah kaki kanan melakukan tugasnya..saya hitung satu..dilanjutkan dengan kaki kiri.. nah cara menghitung ini ternyata tidak bikin saya repot..Cuma lama-kelamaan kok malah bingung di otak..ini sudah hitungan ke berapa? Hah.. sudahlah!..

Sunday, December 27, 2009

Sang Nabi

Lawan pun Kagum

Oleh Asakir

Dikagumi kawan, sanak keluarga, famili, dan orang-orang dekat lainnya itu biasa. Tapi akan berbeda jika yang mengagumi seseorang adalah lawannya, lawan yang tercipta bukan karena perselisihan atau pertengkaran, namun perbedaan sangat mendasar yang muncul dari hati sanubari paling dalam yang tak terganggu gugat, perbedaan yang memang harus ada bukan karena kontak fisik, bukan karena hasil gontok-gontokan, tapi memang sudah selaiknya ada, karena sekat antara kebenaran dan kebatilan harus ada, yang perlu mendapat perhatian bahwa perselisihan tidak lantas mengaburkan kebenaran-kebenaran yang terbersit, baik ada sama saya atau di luar saya.

Inilah yang terjadi pada diri Nabi Muhammad, kekaguman yang membesar berubah jadi kecintaan pada beliau datang dari orang-orang dekat dan orang-orang jauh, yangn kenal maupun yang belum pernah menjumpainya, karena sudah semestinya nilai-nilai luhur harus ada dan diakui bahkan oleh siapa saja bahkan oleh yang jahat sekalipun.

Kebaikan akan tetap baik dimana saja dan ada pada siapa saja, Nabi Muhammad baik dan luhur tidak hanya pada orang-orang tertentu, tidak hanya ketika sedang biasa, sedang di luar batas tolelir pun beliau tetap baik dan stabil, bukan hanya pada orang-orang yang ada di sekitarnya dan baik padanya, pada yang tidak kenal pun dan bahkan yang sering mengganggunya beliau tetap baik, mengapa? Tidak lain karena kebaikan beliau muncul dari dalam, bukan keadaan sesaat untuk mengimbangi cuaca.

Kebaikan ini mendapat pujian bukan hanya dari yang lumrah dibaiki, tapi batas-batas minimal dan maksimal dalam menilai kebaikan pun menganggap kebaikan beliau tetap utuh. Penilaian minimal biasanya datang dari yang jauh atau yang sulit menganggapnya baik yaitu lawan. Nabi Muhammad mendapat kekaguman tidak hanya satu dua orang lawanya, tapi semua yang berinteraksi dengan beliau dan mau sedikit berpikir jernih tentang budi luhur akan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah manusia berbudi luhur, hal ini diakui oleh Abu Sufyan ketika ditanya oleh Harqal, seperti apakah Muhammad itu? Abu Sufyan menjawab dengan kesimpulan bulat bahwa Muhammad adalah orang baik. Padahal ketika itu Abu Sufyan merupakan orang yang paling benci terhadap Nabi Muhammad, bahkan perjalanannya menemui Harqal berangkat dari kebenciannya pada Nabi, namun Abu Sufyan juga tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa Muhammad sebagai lawan sangat mengagumkan.

Sedangkan penilaian dari batas maksimal datang dari orang-orang dekat beliau, dekat bukan hanya dari psikologis tapi juga fisik, lebih dekat dari kebiasaan atau kelumrahan yang lain, mereka adalah istri-istri beliau. Semestinya jika kebaikan hanya berdasarkan perubahan cuaca, niscaya orang terdekat hanya akan dapat getah dari kebaikan itu, mendapat sisa-sisa kesabaran yang ia tampakkan di luar rumah demi menyesuaikan diri dengan nama besarnya, mendapat senyum yang tak selebar di luar rumah karena cuaca telah berubah, jiwa kusut, otak sesak, hati keruh. Maka tidak heran ketika kita melihat pasangan-pasangan orang-orang terkenal banyak yang tersiksa, kok bisa? Karena dia hanya kebagian getah dan sisa-sisa kebaikan pasangannya. Pasangan adalah orang terdekat yang tahu semua hal tentang seseorang, bukan hanya yang tampak, yang tak terlihat orang lain bisa dirasakan oleh pasangannya, karena rumah merupakan satu-satunya tempat dimana seseorang jujur dengan diri dan keadaannya, di rumah, penampilan minimal seseorang bisa tampak, baik penampilan fisik maupun mental, di rumah seseorang bisa lapar bisa kenyang, bisa sangat lelah bisa sangat segar, bisa sedang berpakaian lengkap, bisa ala kadarnya, bisa mencapai puncak marah, bisa sedang sabar, semua warna hati bisa ada di rumah, dan warna pakaian bisa juga di rumah, maka pasangan kitalah yang paling tahu tentang kita setelah diri kita yang jujur.

Nah penilaian maksimal yang datang dari keluarga Nabi yang bukan hanya pasangannya yang menurut pandangan umum setara derajatnya dengan sang suami, tapi juga mencakup pembantu yang lagi-lagi menurut pandangan umum di bawah rata-rata derajat keluarga yang dibantunya, penilaian menunjukkan bahwa Nabi merupakan bagian keluarga yang paling luhur, sampai-sampai Aisyah pernah mengatakan, "Akhlaq Nabi sama persis dengan tuntunan Alquran".

Adakah penilaian yang lebih dari system penilaian minimal dan maksimal ini? Orang terjauh dari segi jarak dan mental mengatakan Nabi berbudi luhur, orang terdekatpun memiliki penilaian yang sama bahkan lebih. Kebaikan Nabi Muhammad tidak menunggu umpan, baik dari kedalaman diri yang tak terjajaki, juga tak tertandingi, baik untuk sesama dan yang tidak sama, untuk manusia, juga untuk yang bukan manusia, kuncinya, "wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin", aku tidak mengutusmu kecuali sebagai penebar kasih sayang bagi sekalian alam.

Masakin Usman, 26 Juli, 2009 M.

Tuesday, October 6, 2009

Suq 'Ubur

keh bangun.. mari kita belanja ikan..oohh..ikan!.. ya ya.. aku ingat..malam harinya temanku ngajak belanja ikan ke suq 'ubur (pasar seberang..ato pasar penyeberangan..entahlah..tujuh tahun di Mesir belum pernah sekalipun aku main ke sana..sejarahnya pun aku tidak tahu..kali ini karena benar-benar terpaksa)..setelah semua kesadaran ku terkumpul.. segera bergegas ke kamar mandi..wudhu' dan sikat gigi..eh terbalik..sikat gigi dulu baru wudhu..:D shalat sunnah subuh..dilanjutkan dengan subuh berjemaah..ternyata kawan yang nyewa mobil sudah dateng juga..ya setelah siap-siap ala kadarnya..maklum..namanya juga cowok..lebih-lebih hanya untuk belanja ika..malah temanku lebih parah lagi..makai kaos yang benar-benar tak layak pakai karena bau..dia sempat ganti kaos..bukan karena tak layak pakai saja..tp karena kasihan saya celetuknya.. mobil pun melaju lumayan cepat..maklum jalanan masih lenggang..lenggang sekali..kairo kelihatan indah dengan lampu malamnya tanpa direcoki penghuninya..masuk kawasan 'ubur orang-orang Mesir sudah lumayan banyak berselewaran..walaupun jumlah itu tidak sebanding dengan besarnya pasar..bisa dibilang sepi untuk kawasan sebesar itu.. "Keh!!.. bantuin masak!".. haaa...panggilan teman membuyarkan tulisanku..tapi tak apa.. toh aku juga lagi lapar..maklum sarapan rapel sama makan siang.. lanjutin nanti aja ya..! bye..

Monday, October 5, 2009

kelakar polisi tidur

Di Extravaganza Ronald pernah ngerjain Ameng,
Ronald: Meng! kamu mau gak ku kasih pekerjaan?
Ameng yang pengangguran buru-buru menjawab: mau..mau.. emang pekerjaan apa nald?
Ronald: entar dulu, kamu mau gak? pastikan dulu kalau kamu mau!
Ameng: emang gajinya berapa nald?
Ronald: wah kalo gaji kamu gak usah khawatir..pokoknya besar banget meng! lima juta perbulan!..
Ameng: hah!..lima juta?.. mau nald..mau..! emang pekerjaan apa nald kok gajinya besar?
Ronald: jadi polisi!..
Ameng: wah jadi polisi?..keren sekali nald!..oya kok bisa gaji polisi sebesar itu nald?
Ronald: iya..jadi polisi tidur..!!!
Semuanya tertawa..Ronald yang mau menertawakan tertawa..Ameng yang ditertawakan tertawa..penonton yang beli tiket utk tertawa juga tertawa.. hahaha..
Di Mesir polisi tidur juga jadi bahan kelakar
ceritanya begini.. seorang temen orang indonesia sedang ngobrol sama orang Mesir di dalam Bus..
Indo: di Mesir ini jalanannya ribet.. (dengan bahasa Arab ngepas banget)
Mesir: emang kenapa?..
Indo: iya.. di sini banyak.... (orang Indo bingung..dia tidak tahu bahasa Arabnya polisi tidur? sambil mikir-mikir..akhirnya dia terjemahin kata perkata..) di sini banyak bulis naim!.. (bulis=polisi. naim= tidur)
Mesir: hah..polisi tidur?..emang dimana ada polisi tidur? dan apa hubungannya dengan jalanan ribet?
Indo: (tambah bingung plus gemetar..maklum di Mesir kalo sampe salah ngomong menyangkut aparat pemerintah..bisa panjang urusannya..tapi beruntunglah kawan kita ini...tak lama dalam kebingungan..Bus berjalan pelan melewati polisi yang sedang tidur..hehe..kawan kita pun terlihat sumringah) nah ini dia polisi tidur...
Mesir: oooo... kamu ini ada-ada saja.. itu di sini namanya thubiyah
Indo: oo..tapi bener loh..di Indonesia itu namanya polisi tidur...:D..:D..hehe..

Sunday, October 4, 2009

Semesta Bergolak

Semesta Mengacak

Telungkup di sudut hidup

Buruk menggerayangi nasib

Indah tak berbentuk

Buruk hendak bersolek

Apakah ini warna hidup?

Bukan!..

Ini ketersudutan bagian yang tak kebagian

Ini keberadaan yang tak diinginkan

Langit merindu yang bukan langit

Bumi tak lagi mau diinjak-injak

Gunung ingin melembah

Lembah ingin menggunung

Aku mengalah!..

Silahkan kalian menyeberang

Ku tunggu kepulan asap pertanda kalian hidup

Galau resah hampir muntah

Dengan nasib ku berpapah

Lemah karena melelah

aku tak bercinta untuk bercita-cita

aku tak berindu untuk mengadu

Elang mengerang

Ku anggap kalian telah hilang

Kini bumi kian sepi

Sanggupkah ku genggam sendiri?

hidup

hidup seperti yang ku mau..hidup seperti yg orang-orang mau..hidup seperti yg ada sekarang..satu jasad tiga kehidupan...ajaib!..